- Home
- Opini-Tokoh
- Serangan Jantung, Waktu adalah Nyawa Anda!
Jumat, 27 Februari 2015 13:44:00
Serangan Jantung, Waktu adalah Nyawa Anda!
riauonecom, roc, - Dalam tulisan sebelumnya, “nyeri dada, kapan anda harus memanggil ambulans”, saya bercerita tentang seorang yang mengalami nyeri dada yang sangat khas untuk serangan jantung.
Nyeri dada yang terasa berat, seperti ada beban, dihimpit, dada seperti diremas, menjalar ke lengan, nyeri yang berlangsung lebih dari 20 menit, tidak hilang waktu istirahat, ada perasaan mual, tidak enak di perlu, dan diikuti sesak nafas, keringat dingin. Kemudian karena sedang rapat, yang dianggap penting, dan mungkin juga merasa tidak apa-apa, waktu disarankan segera meminta bantuan ambulan dan dibawa ke rumah sakit, ia menundanya, beliau tidak segera meminta bantuan medis, akhirnya beliau meninggal.
Waktu pada serangan jantung adalah kehidupan. Ia seperti pertaruhan antara kehidupan, dan kematian. Pada menit-menit awal setelah gejala serangan jantung dirasakan itu sangat penting sekali. Sekitar 75% dari seluruh kematian pada serangan jantung ini terjadi pada jam pertama setelah serangan. Tetapi, dengan bantuan yang cepat, tepat, sekitar 95 % nyawanya dapat diselamatkan. Artinya, dari 100 orang yang mengalami serangan jantung, 90 orang lebih akan tetap hidup.
Lalu, mengapa ini terjadi, kematian yang tinggi pada jam-jam pertama serangan?… Sehingga anda punya resiko besar bila menunda-menunda bantuan medis, apapun alasannya?.
Untuk menjawabnya, secara sederhana, anda perlu memahami bagaimana terjadinya serangan jantung ini, dan apa akibatnya bila pertolongan tidak segera diberikan. Nah, seperti diketahui, serangan jantung — istilah awam dari oklusi, penyumbatan tiba-tiba pembuluh darah koroner –, bermula dari penyumbatan, blokade tiba-tiba pembuluh darah koroner itu, pembuluh darah yang mengalirkan darah penuh oksigen segar, dan nutrisi ke otot jantung, agar otot-otot jantung dapat berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Penyumbatan ini mengakibatkan otot jantung yang mendapat supply darah dari pembuluh darah yang tersumbat ini mengalami asfiksia, kekurangan oksigen. Kemudian mengalami nekrosis, istilah lain dari otot jantungnya “mati”. Secara sederhana, ini hampir sama dengan mesin mobil anda yang tidak mendapatkan bahan bakar karena slangnya tersumbat, mesin mobil anda bisa mati. Hal yang sama bisa juga terjadi pada jantung. Bila otot jantung yang mengalami nekrosis, kematian ini cukup luas, jantung juga dapat berhenti berdetak.
Disamping itu, kematian otot jantung akibat penyumbatan pembuluh darah koroner ini dapat juga memyebabkan gangguan irama detak jantung. Detak jantung menjadi tidak normal, bisa sangat lambat, sangat cepat, atau tidak teratur. Ketidakteraturan detak jantung inilah sebagai komplikasi utama sebagai penyebab kematian setelah serangan jantung.
Dan, intervensi yang dilakukan dengan cepat untuk mencegah terjadinya kematian jaringan otot yang luas, irama jantung yang tidak normal ini sangat menentukan harapan hidup penderita serangan jantung.
Intervensi ini bisa dengan memgurangi penyumbatan, melebarkan pembuluh darah, memgembalikan denyut jantung yang normal, dan sebagainya. Di sinilah pentingnya pertolongan segera yang diberikan kepada penderita serangan jantung, meminimalisir kerusakan, kematian otot jantung, menangani komplikasi yang mematikan. Dan intervensi itu sebaiknya diberikan dalam 1-2 jam pertama setelah serangan dirasakan.
Kemudian, perlu diingat bahwa serangan jantung itu dapat menimpa siapa saja. Walaupun anda misalnya merasa tidak mempunyai faktor resiko, tidak ada faktor keturunan, tidak ada hipertensi, diabetes, kolesterol normal, tidak merokok, berat badan normal, rajin olahraga, dan lain-lain bukan berarti anda bebas dari ancaman itu. Tidak ada orang yang bebas sama sekali dari resiko ancaman serangan jantung ini.
Dari hasil penelitian, ternyata, sekitar 10% dari mereka yang mengalami serangan jantung tidak diketahui faktor resikonya, tidak ada gejala, tidak ada tanda-tanda peringatan sebelumnya. Karena itu, bila anda mengalami rasa tidak nyaman di dada anda - rasa tidak nyaman itu bisa juga di pungung belakang, perut –, dan anda merasa itu kemungkinan adalah serangan jantung, maka mintalah segera pertolongan medis. Pertolongan yang cepat dan tepat akan menentukan nyawa, harapan hidup anda selanjutnya. (*).
Share
Berita Terkait
Babak Baru Kasus Bunuh Diri dr PPDS di RSUP dr Kariadi, Kemenkes Temukan Bukti Baru, dr Wajib Setor ke Seniornya 20-40 Juta per Bulan
HUKRIM, NASIONAL, -
Israel Panik, Ngaku Punya Alat Perang Canggih tapi Drone Hizbullah Masuk Rumah PM Netanyahu
DUNIA, - Drone pengintai
Dokter Muda PPDS Undip Ini Bunuh Diri Gegara Bullying di RSUP Dr Kariadi Semarang
NASIONAL, - Sebuah buku p
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified