Rabu, 19 November 2014 10:46:00
Sekretaris PDI P Kampar di Kecam, Tokoh PDI P Kampar Sesalkan Pernyataan tak Beretika

riauonecom, Kampar, - Menaggapi Pernyataannya yang dinilai kotroversi tentang siapa yang menolak kenaikan harga BBM sama dengan setan, telah membuat banyak pihak meradang, kalangan Mahasiswa, masyarakat, bahkan tokoh PDI P Kampar angkat bicara, Rahman chan, Kepada riauonecom, Rabu, 19/11 mengatakan, dan mengklarifikasi pernyataan Saudara Harianto Arbi tidak berdasarkan keputusan Partai, pernyataannya adalah pernyataan pribadi, Partai tidak ada mengeluarkan sikap dan pernyataan seperti itu. Katan Rahman Chan.
Lebih lanjut Rahman chan sangat kecewa dengan Harianto Arbi yang telah kalau memang mengeluarkan pernyataan yang tidak manusiawi, sebagai senior Partai kita menyayangkan, Rahmancan juga akan memanggil Harianto Arbi sebagai kader PDIP, jika perlu di beri sangsi. Ditanya sangsi yang di berikan belum tau nanti kita bicarakan di rapat pengurus Partai ujarnya.
Menyikapi kebijakan tidak populer yang di keluarkan Jokowi Jk, Rahmanchan menghimbau kepada masyarakat agar memahaminya, bahwa subsidi BBM selama ini hanya di selewengkan oleh oknum, lebih baik digunakab untuk kepentingan lain, atas dasar ini dan atas dasar sikap pernyataan Harianto Arbi kami minta maaf kepada masyarakat dan Mahasiswa.
Sementara itu Harianto Arbi menjawab dengan santai bahwa itu pesan agama bukan kata kata dirinya pribadi.
Harbi menuturkan kalau ada yang menanggapi negatif karena tidak membaca kata-katanya secara lengkap dan utuh. Ia berharap masayarakat hendaknya membaca sebuah pernyataan seseorang tidak boleh sepotong sepotong serta tidak boleh subyektif.
"Persoalan sebenarnya adalah selama ini subsida BBM kita terlalu besar, 120 triliun hanya habis menjadi asap knalpot dan sebagian besar dinikmati oleh kaum berada. Lalu pemerintah ingin supaya subsidi ini tepat sasaran untuk rakyat yang benar benar membutuhkan," sebutnya saat dikonfirmasi, Selasa (18/11/2014) malam.
"Kalau uang negara ratusan triliun itu menguap untuk hal hal yang kurang tepat dan salah sasaran artinya kita boros. Nah dalam Alquran dinyatakan orang yang mubazir atau boros itu saudaranya setan, itu firman ALLah bukan kata saya,lalu dimana kontroversial kata kata saya itu," ujarnya balik bertanya.
"Subsidi yang dicabut lalu dialihkan dan dipergunakan oleh pemerintah untuk program kesejahteraan masyarakat seperti KIS, KIP, bantuan untuk nelayan dan petani, kemudian ada yang menolak sama saja ia setuju dengan pemborosan dan tindakan mubazir serta tidak mendukung kebijakan yang benar secara konstitusi dan agama,"
"Itulah kontek pernyataan saya kemarin. Dan apapun yg sampaikan semuanya bisa saya pertanggung jawabkan dengan baik karena saya memiliki argumentasi ilmiah terhadap semuanya," jelasnya. (abu/sk)
Share
Berita Terkait

Marina Budiman Jadi Wanita Terkaya Nomor 1 di Indonesia Punya Rp87,27 Triliun
NASIONAL, BISNIS, JAKARTA - Harta orang terkaya di Indonesia t

Gerebek Judi Sabung Ayam 3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI?
NASIONAL, Jakarta - Tiga polisi gugur s

Gaji Enam Orang Direksi Pertamina ini Masing-masing Tembus Rp57,3 Miliar per tahun, atau Rp4,7 Miliar per bulan Per Orang
NASIONAL, Jakarta, - PT Pertamina (Persero) tenga

Geger Kasus Disertasi Bahlil Lahadalia, Rektor UI Beri Sanksi Tunda Kenaikan Pangkat Promotor dan Ko-promotor
Rektor UI menunda kenaikan pangkat
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified