Sabtu, 13 Agustus 2022 17:35:00

Kepedulian Stunting KKN Mahasiswa UNRI di Duri

DURI-Sosialisasi di Posyandu Sri Mekarti, Kelurahan Talang Mandi, Kecamatan Mandau di gelar Duri, menindaklanjuti isi sosialisasi tingkat Stunting di pembukaan kegiatan Kukerta Mahasiswa UNRI 2022 di SKA EX CO sesuai yang disebutkan Tim Kukerta UNRI 2022 di Duri Johanes, Jumat (12/8) sore di Duri.

Tim Kukerta UNRI 2022 untuk Kelurahan Talang Mandi temu muka, sekaligus membangun komunikasi secara intensifnya dengan seorang bidan.

Bidan Silvi adalah bidan yang bertanggungjawab di seluruh Posyandu di Kelurahan Talang Mandi.

Dalam pertemuan terungkap bahwa tingkat stunting daerah Kecamatan Mandau, khusus di wilayah Kelurahan Talang Mandi sangat tinggi.

Perlu pemikiran, diskusi dan langkah adanya pemahaman setiap individu masyarakat di kelurahan serta perangkatnya di bidang kesehatan setempat untuk membantu menurunkan tingkat stunting.

Dalam penjelasan lain di urai jika kurangnya asupan gizi di 1000 hari pertama, maka anak terkendala dan terjadinya sesi penghambatan pertumbuhan dan perkembangan motorik pada anak.

Bahkan ibu hamil kekurangan nutrisi, dapat melahirkan anak yang memiliki bobot, panjang badan,sangat tidak sesuainya dengan kelahiran umumnya.

Sebagaimana diketahui juga Jumat (12/8) lalu tim kukerta UNRI 2022 melaksanakan giat sosialisasi peduli stunting di Posyandu Sri Mekarti.

Mahasiswa dibantu bidan Silvi, menjelaskan apa itu stunting, bagaimana cara mengetahui gejala, hingga cara pencegahannya pada seluruh ibu-ibu yang hadir pada kegiatan posyandu.

Disisi lain disebutkan bahwa 

stunting merupakan kondisi gagal tumbuhnya balita yang dikarenakan terjadi gizi kronis hingga tingginya tidak sesuai dengan usianya.

Anak stunting tak selamanya akan mengidap stunting dan dapat diatasi, sehingga pada bulan berikutnya anak-anak tersebut tidak mengalami stunting lagi.

Luar biasanya,penyampaian sosialisasi dilakukan secara langsung dihadapan peserta posyandu. 

" Setelah itu, mahasiswa KKN beserta ibu-ibu kader-kader di posyandu melakukan kegiatan pendataan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak. Lalu membagikan makanan seperti puding mangga, buah potong, bubur sehat, dan nasi goreng," urai Puan.

Puan menjelaskan, dengan adanya sosialisasi stunting ini diharapkan warga sekitarnya lebih peduli lagi tentang giat keseimbangan pertumbuhan anak serta asupan nutrisi yang sesuai dengan usianya.

Selain itu, makanan bergizi tidak perlu bahan makanan mahal, dengan kreativitas ibu dapat mengolah tempe, sayu, dan ikan menjadi nugget yang dapat meningkatkan nafsu makan dan pertumbuhan anak-anak. (JOE)

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2023 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified