Senin, 13 November 2023 08:23:00

Dolar? Detik-detik Dolar Mau Tembus Rp16.000 Tapi Batal


NASIONAL, -  Nilai tukar rupiah menjadi sorotan selama sebulan terakhir. Rupiah bergerak melemah cukup cepat hingga dolar Amerika Serikat (AS) nyaris menyentuh level Rp16.000, akan tetapi batal terjadi. Rupiah justru balik menguat.

"Memang situasinya cukup tegang," kata Ramdan Denny Prakoso, Direktur Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) Bank Indonesia dalam bincang media di Raja Ampat, pada akhir pekan lalu.

Biang kerok terbesar pelemahan rupiah adalah AS. Inflasi tinggi diperkirakan membuat AS masih akan menaikkan suku bunga acuan dari posisi sekarang 5,25-5,50% atau 525 bps sejak Maret 2020.

Di sisi lain ada kenaikan obligasi AS atau US Treasury sampai ke level 5%. Setiap pergerakan data tersebut beserta kebijakan Bank Sentral Federal Reserve (The Fed) membuat guncangan, terutama pada pasar keuangan.

Situasi ini terjadi ketika 23 Oktober hingga 1 November 2023. Dolar AS bergerak di sekitar level Rp15.845 - Rp15.930. Banyak analisa yang bermunculan dan memperkirakan dolar AS akan menembus level Rp16.000. Seiring dengan besarnya aliran modal ke luar dari Indonesia (outflow).

"Dalam kondisi outflow, eksportir menunda penjualan sementara importir mempercepat pembelian," jelasnya.

Ramdan menyadari, eksportir menahan pasokan dolar karena berharap bisa dijual pada level di atas 16.000. Sementara importir khawatir dolar akan semakin mahal, sehingga harus membeli lebih cepat.

BI kemudian menjalin komunikasi dengan baik di pasar agar tidak menimbulkan kepanikan. Antara lain dengan menyampaikan kondisi fundamental Indonesia yang sangat baik hingga kehadiran BI di pasar untuk memastikan permintaan dolar AS itu bisa terpenuhi.

"Kalau mereka yakin BI di pasar, lama-lama mereka (eksportir) gak betah nunggu akhirnya lepas juga dolarnya," terang Ramdan.

Ramdan menegaskan, BI memiliki cadangan devisa yang cukup besar untuk melakukan intervensi. Data terakhir cadangan devisa mencapai US$ 133,1 miliar. Meski demikian, bukan berarti semua akan digelontorkan sekaligus. Sementara kebutuhan dolar AS pada pasar spot setiap harinya mencapai US$ 2-3 miliar.

"Bisa dibayangkan kalau BI mati-matian sangat agresif dalam sekejap cadev kita akan habis," ungkapnya.

Proses intervensi akan dilakukan secara mulus dengan tetap memperhatikan mekanisme pasar yang berjalan. Di samping juga tetap melakukan inovasi, antara lain menerbitkan instrumen baru seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)pada September dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI)pada November 2023.

"Jadi kalau intervensi itu efektif buat market tapi tidak terlalu membebani cadev kita," pungkasnya. sc:cnbc
Share
Berita Terkait
  • 3 bulan lalu

    Wih, Dolar AS di Pasar Luar Negeri Tembus Rp16.000



    NASIONAL, BISNIS, - Ada a
  • 4 bulan lalu

    Terus Bergerak, Dolar AS Nyaris Tembus Rp 16.000, Ini Pemicunya


    EKONOMI, BISNIS, -  Dolar Amerika Serikat (A
  • 6 tahun lalu

    Pagi ini Dolar Vs Rupiah 25 September 2018, Jual Rp14.950,00 Beli Rp14.650,00

    NASIONAL, - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terus melemah, pantauan di sejumlah spot baru-baru ini sudah menyentuh angka Rp 15.000 per dolar AS, pagi ini Selasa
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified