• Home
  • Kilas Global
  • Makan Besar Saat Lebaran, Ini Tanda Terlalu Banyak Konsumsi Garam
Sabtu, 16 Juni 2018 06:12:00

Makan Besar Saat Lebaran, Ini Tanda Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Ilustrasi
JAKARTA  - Selain jadi momen untuk silahturahmi dan berkumpul dengan sanak saudara, lebaran juga jadi kesempatan untuk wisata kuliner. Mulai dari opor ayam, ketupat, dan sebagainya yang penuh santan seringkali jadi incaran selanjutnya.
 
Tapi jangan sampai berlebihan ya. Selama lebaran kamu tetap harus membatasi asupan garam, lemak, serta gulamu agar lebaran juga diwarnai dengan keceriaan tubuh yang sehat. Jika kamu mengalami tanda berikut, artinya kamu sudah konsumsi garam secara berlebih, seperti dirangkum detikHealth dari The List.
 
1.Kok haus terus ya?
 
Makan terlalu banyak garam dapat menurunkan kadar cairan ujar Liz Blom, RD. Kamu tidak hanya akan bangun dengan rasa haus yang ekstrem di pagi hari berikutnya tapi juga kemungkinan mengalami sedikit sakit kepala atau sakit perut.
 
"Alkohol atau tidak, daging olahan, keju asin, dan zaitun dapat 'membobol' ketika sampai di batas garam harian, akhirnya kamu merasa kembung, lesu, dan mulut kering," masih menurut Blom.
 
2.Kelebihan garam = kembung + bengkak
 
"Pernahkah kamu memiliki cincin yang pas pada suatu hari dan besoknya tidak?" tanya Blom. 
 
Jika demikian, kemungkinan kamu tengah merasakan efek terlalu banyak sodium dalam tubuh. Kelebihan garam bisa membuat kita merasa kembung dan buncit. Terlalu banyak garam pun dapat membuang keseimbangan cairan dalam tubuh sehingga terjadi retensi air.
 
Rosanne Rust, MS, RDN, LDN, menegaskan bahwa "retensi air dapat menjadi indikasi bahwa kamu mengonsumsi terlalu banyak garam. Kamu mungkin mengalami jari-jari atau mata yang bengkak dan mungkin menemukan berat badan yang lebih berat beberapa kilogram."
 
3.Tidak pernah cukup asin di lidah
 
Pernah dapat protes dari orang lain karena terus-terusan menambahkan garam pada makanan? Padahal kamu merasa ini belum cukup asin, kok yang lain sudah marah-marah ya?
 
"Selera kita bisa terbiasa dengan diet garam tinggi, tetapi juga dapat menyesuaikan dengan diet rendah garam. Setelah kamu mengurangi garam dan makanan olahan, kamu dapat melatih kembali mulut, dan kamu umumnya akan merasa lebih 'sensitif' pada makanan dengan natrium tinggi," kata Rust.
 
Meskipun mungkin sulit pada awalnya karena makanan jadi terasa hambar, itu adalah langkah yang tepat bagi kesehatan kamu sendiri. Ayo biasakan!
 
4.Iritasi perut
 
Sejumlah hal dapat menyebabkan sakit perut salah satunya adalah konsumsi garam berlebih. Diet tinggi garam dapat menyebabkan masalah perut, beberapa di antaranya bahkan bisa menjadi parah.
 
Masih menurut Rust, diet tinggi garam dapat mempengaruhi H. pylori di perut, meningkatkan risiko gastritis atau radang perut. Kondisi perut ini bisa sangat terasa menyakitkan.
 
Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified