Minggu, 07 September 2014 22:52:00

Produksi Migas Pertamina 520.360 bph, Melonjak 12 Persen

pompa minyak. (ilustrasi)
riauonecom, - Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, pada akhir Juli 2014 produksi minyak Pertamina tercatat 254.570 barel per hari (bopd) atau naik 27,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut utamanya dipicu oleh kontribusi produksi dari operasi Pertamina dari luar negeri melalui PT Pertamina International Exploration and Production dan peningkatan produksi konsolidasi PT Pertamina Hulu Energi.
 
Sementara dari operasi di luar negeri, Pertamina mendapatkan tambahan produksi sebesar 57.090 bopd. Ditambah dengan produksi gas yang relatif sama dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu sekitar 1.540 MMscfd, secara total produksi migas Pertamina menjadi 520.360 boepd. Dengan peningkatan produksi ini cukup menjanjikan bagi tercapainya target Pertamina untuk dapat memproduksi sebanyak 2,2 juta boepd pada 2025.
 
Menurut  Ali, untuk mencapai target produksi tersebut Pertamina akan bertumpu pada produksi dari lapangan yang sudah ada (existing) dan ekspansi internasional. Pertamina menargetkan bisa membukukan pertumbuhan produksi sebesar 7% per tahun.
 
Pertamina memproyeksikan pada 2025 produksi dari lapangan existing akan mencapai 900.000 boepd, sedangkan tambahan produksi dari ekspansi internasional ditargetkan mencapai 600.000 boped. Sisanya, akan diperoleh dari peningkatan hak partisipasi, pengembangan shale gas dan CBM, serta pengelolaan wilayah kerja domestik yang sudah berakhir masa kontraknya.
 
“Melihat apa yang diperoleh dalam beberapa tahun terakhir, di mana produksi Pertamina terus tumbuh, kami optimistis target 2,2 juta boepd pada 2025 dapat diraih. Saat ini, Pertamina secara korporat telah menjadi produsen migas terbesar di Indonesia. Pada 2018 nanti, kami bahkan optimistis dari produksi Pertamina EP saja sudah bisa meraih posisi sebagai produsen migas terbesar di Indonesia dengan target produksi sebesar 375.000 boepd,” terang Ali. (et/roc)
Share
Berita Terkait
  • 4 bulan lalu

    Elpiji di Permainkan, Harga Elpiji 3Kg Asli-nya Rp12.759, Bahkan di Kota Dumai Kota Pengolah Elpiji 3Kg ini Pernah Sampai Rp35 Ribu


    NASIONAL, - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa harga gas elpiji 3 kilogram (kg) semestinya hanya Rp 12.750
  • 5 bulan lalu

    Cek Ombak, Rakyat Rusuh, Akhir-nya Pemerintah Batalkan Kenaikan PPN 12 Persen


    NASIONAL, - Penolakan dari berbagai lini, rakyat
  • 5 bulan lalu

    PPN 12 Persen Peninggalan Rezim Jokowi tahun 2021, Rakyat Ketar Ketir Awal 2025 Mulai Berlaku


    NASIONAL, BISNIS, - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Fred
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified