• Home
  • Kilas Global
  • Peneliti LIPI, Berhasil Kembangkan Aplikasi Sistem Deteksi Dini Pengguna Napza
Jumat, 24 November 2017 13:18:00

Peneliti LIPI, Berhasil Kembangkan Aplikasi Sistem Deteksi Dini Pengguna Napza

BANDUNG, NUSANTARA, - UPT BPI LIPI yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin dan Fakultas Kedokteran UNPAD melakukan Focussed on Group Discussion (FGD) pada program INSINAS 2017 Riset pertama Kemitraan dibidang riset teknlogi kesehatan dan Obat/ Riset pembuatan alat kesehatan (Alkes) dan Diagnostik, di Grand Tjokro Hotel Bandung, Kamis (23/11/17) kemarin.
 
Arjon Turnip, Ph.D peneliti utama dari UPT BPI LIPI menjelaskan seluruh proses penelitian sampai capaian hasil yang sudah diperoleh dari segi engineering. 
 
“Ia mengatakan bahwa proses eksperimen pengambilan data diambil dari 90 subjek pengguna narkoba di RS Hasan Sadikin dan salah satu Lapas di Bandung serta 20 orang subjek normal,” pungkasnya. 
 
Dari hasil pengolahan dan pengujian data tersebut, Arjon dan tim berhasil mendeteksi pengguna narkoba dan yang bukan pengguna dengan rata-rata akurasi diatas 80%. 
 
“Disamping itu, perubahan struktur dan fungsi kerja otak akibat penyalahgunaan narkoba dalam bentuk 3D brain mapping, juga berhasil dipetakan,’ ungkapnya dihadapan peserta FGD dan berharap hasil 3D brain mapping ini nantinya mampu menggantikan fungsi MRI dan PET yang cenderung mahal dan juga sulit ditemukan.
 
dr. Amelia Kharisma dari Badan Narkotika Nasional memaparkan kondisi penyalahgunaan narkoba di Indonesia dan kendala-kendala yang dihadapi dalam penanggulangannya. 
 
“Dikatakannya, penelitian ini sangat penting dan diharapkan hasil-hasil penelitian ini bisa benar-benar diaplikasikan di masyarakat, karena ini akan membantu pekerjaan dan permasalahan BNN,” katanya.
 
Amelia berjanji akan menyampaikan hasil penelitian ini kepada pihak pimpinan untuk memberikan dukungan, “termasuk memfasilitasi penyediaan naracoba pengguna narkoba yang merupakan salah satu kendala yang dihadapi Arjon Turnip, Ph.D dalam penelitiannya bersama tim,” ucapnya. 
 
Narasumber lainnya dr. Nushrottul Lailliyya, Sp.S(K) dari Departemen Neurologi RSHS juga menyampaikan hal yang sama akan memberikan dukungan dan pandangannya dari segi neurologi dan kajian terhadap hasil EEG. 
 
“Suprijanto, Ph.D juga menyampaikan pandangan dari sisi engineering termasuk penyempurnaan metode pengolahan sinyal dan variasi eksperimen, ia juga menekankan penambahan jumlah naracoba dan in penting,” katanya. 
 
Selain hasil diatas, kegiatan ini juga berhasil membangun alat deteksi implusivitas lengkap dengan simulatornya. Deteksi implusivitas dibutuhkan sebagai langkah pencegahan penyalahgunaan narkoba. Sebagai luaran dari kegiatan ini, telah berhasil mempublikasikan lima jurnal Internasional, sebelas prosiding Internasional dengan minimal terindeks Scopus, dua Paten, dan satu buah simulator Implusivity Detection. 
 
Kegiatan ini didanai INSINAS KEMITRAAN 2017 yaitu UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI sebagai pengusul utama menggandeng Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan Fakultas Kedokteran UNPAD sebagai Mitra.
 
Yang pada FGD ini adalah dr. Shelly Iskandar, Ph.D yang juga anggota peneliti yang memaparkan hasil-hasil dari sisi kedokteran. dr. Teddy Hidayat dan dr. Istiqomah dari bagian Fsikiatri RSHS, Prof. Firman Wirakusumah dan dr. Febrianti dari Fakultas Kedokteran UNPAD, dr. Nisa dan dr. Nurlita dari LAPAS, Dwi Esti Kusumandari, MT., Muhammad Rizqywan Ilham, MT., Artha Ivonita Simbolon, ST., M. Agung Suhendra, ST. dari UPT BPI LIPI, dan Intan Nurma Yulita, MT. dan Asep Sholahuddin dari Informatika UNPAD. (js)
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified