- Home
- Kilas Global
- Gaya Belajar Peserta Didik Generasi Z Dan Generasi Alpha Dalam Pembelajaran SKI
Rabu, 30 April 2025 14:08:00
Gaya Belajar Peserta Didik Generasi Z Dan Generasi Alpha Dalam Pembelajaran SKI

SETIAP orang memiliki gaya belajar yang berbeda dan mengetahui gaya belajar sendiri dapat membantu meningkatkan efektivitas proses belajar. Gaya belajar adalah cara individu menerima, memproses, dan menggunakan informasi untuk belajar.
Lebih detailnya, gaya belajar mencakup bagaimana seseorang menyerap informasi, cara mereka mengorganisir pengetahuan, dan bagaimana mereka menerapkan apa yang telah dipelajari. Gaya belajar juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti minat, bakat, dan lingkungan belajar. Dan pastinya, gaya belajar siswa tahun 80an, 90an dan 2000an atau akrab disebut generasi Z dan Generasi Alpha, sengatlah berbeda. Perkembangan zaman dan alih teknologi menjadi salah satu penyebab perbedaan itu.
Memahami gaya belajar sendiri membantu individu untuk menemukan cara belajar yang paling efektif. Dengan mengetahui gaya belajar, seseorang dapat menyesuaikan metode belajar mereka untuk meningkatkan pemahaman dan retensi.
Seseorang dapat belajar lebih efektif dengan memanfaatkan gaya belajar yang sesuai, sehingga mempermudah proses belajar dan meningkatkan prestasi akademik. Dengan memahami gaya belajar, seseorang dapat lebih mudah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka dalam proses belajar, sehingga dapat mengoptimalkan pembelajaran.
Mengetahui gaya belajar juga bermanfaat bagi para pendidik. Dengan memahami gaya belajar siswa, mereka dapat menyesuaikan metode pengajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam.
Dalam dunia pendidikan, peserta didik dari generasi Z dan Alpha hadir dengan karakteristik dan kebutuhan unik yang dipengaruhi oleh era teknologi dan perubahan sosial yang cepat. Memahami kedua generasi ini memerlukan pendekatan yang komprehensif karena mereka membawa tantangan dan peluang baru dalam proses pembelajaran.
Generasi Z adalah mereka yang lahir antara 1997 hingga 2012. Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, mereka sebagai digital natives orang-orang yang tidak pernah mengalami dunia tanpa internet atau media sosial. Generasi Alpha, yang lahir mulai tahun 2013 hingga sekitar 2025, generasi pertama yang sepenuhnya hadir diabad ke-21.
Generasi ini sebagai digital integrators, karena mereka tidak hanya menggunakan teknologi, tetapi juga mampu memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), realitas virtual (VR), dan perangkat berbasis otomatisasi untuk mendukung aktivitas mereka.
Menurut McCrindle (2018). Generasi Alpha adalah generasi paling terdidik dalam sejarah. Mereka memiliki akses tak terbatas ke informasi melalui perangkat canggih sejak usia dini. Peserta didik dari kedua generasi ini membutuhkan pendekatan yang inovatif, relevan, dan berorientasi masa depan.
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah proses mempelajari dan memahami perkembangan, pengaruh, dan warisan kebudayaan Islam sepanjang sejarah. Ini mencakup beberapa aspek, seperti : Sejarah awal Islam, peradaban Islam, pengaruh kebudayaan Islam, dan warisan kebudayaan Islam. Dengan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang peran dan kontribusi Islam dalam membentuk peradaban dunia.
Bicara masalah Generasi Z dan Alpha ada dampak positif dan ada dampak negatif. Salah satu contoh yang terjadi pada siswa MTs YPPI Bengkalis, sebut saja " Z" dia jarang sekolah boleh dikatakan dalam rentang satu minggu masuknya hanya 2 hari, kalaupun datang sekolah hanya untuk mengisi daftar hadir saja, tidak ada semangat untuk belajar. Ini adalah salah satu dampak dari Generasi Z dan Alpha yang menggunakan teknologi secara berlebihan.
Berbeda dengan siswa yang berinisial " A" yang rajin datang ke sekolah walaupun hujan mengguyur sangat lebat. Dia tetap datang dan belajar dengan semangat serta antusias ini salah satu dampak positif dari teknologi Generasi Z dan Alpha.
Dampak Positif dari Generasi Z adalah :
*Digital Natives yang mengandalkan teknologi
*Belajar secara Visual dan Interaktif
*Menghargai Kolaborasi tetapi Tetap mengutamakan Kemandirian
*Memerlukan Relevansi dalam Pembelajaran
*Fokus yang pendek dan suka hal yang Cepat
Dampak Positif dari Generasi Alpha adalah :
*Integrasi Teknologi Canggih
*Pembelajaran Personal dan adaptif
*Eksploratif dan berbasis Pengalaman
*Interaktif dengan Gamifikasi
*Peduli pada nilai Global dan Lingkungan
*Dampak Negatif dari Generasi Z dan Alpha adalah :
*Rentan dengan radikal, porno, narkoba, pergaulan bebas, perjudian.
Dengan melihat banyaknya dampak negatif dari teknologi digital, kita sebagai guru dan orangtua, selayaknya bijak dalam bersikap. Di MTs YPPI sendiri ada peraturan yang melarang anak-anak didik untuk pandai dalam penggunaan digital. Mengarahkan anak-anak untuk pandai dalam mengakses teknologi. Jangan sampai mengakses film-film porno, jangan terpedaya dengan permainan judi online. Apalagi anak-anak zaman Generasi Z dan generasi Alpha yang tidak bisa hidup tanpa teknologi. Tinggal kita sebagai guru dan orang tua waktu penggunaan teknologi menyesuaikan jadwalnya.
Anak-anak adalah tanggungjawab bersama baik orang tua, guru, masyarakat, dan bangsa. Anak adalah titipan Allah yang harus dijaga dan dididik dengan penuh tanggungjawab yang besar. Menjadikan anak berguna dan penerus bangsa ini. Menjadikan ia berhasil dunia dan akhirat itu bukanlah sesuatu yang mudah perlu kerja keras dan bimbingan dari semua pihak. Semoga ke depannya anak-anak kita menjadi orang-orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Oleh : Kartini S.Pd,I (MTs YPPI Bengkalis) dan Isnarti S.Pd,I (MTs Nurul Jadid Pedekik Bengkalis)
Share
Berita Terkait
Komentar