Kamis, 06 Maret 2014 17:14:00
Wow,, Tahun 2013 Kemarin, PLN Rugi Bersih Sampai Rp29 T
riauone.com, - PT PLN (Persero) mencatat rugi bersih pada 2013 menjadi Rp 29,6 triiliun. Padahal pada 2012 perseroan mempu membukukan laba bersih sebesar Rp 3,2 triliun.
Demikian terungkap dalam laporan keuangan perseroan di Jakarta, Rabu (5/3/2014). Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan rugi selisih kurs atas penjabaran liabilitas moneter dalam mata uang asing yang bersifat non cash sebesar Rp 42,2 triliun dan peningkatan beban bunga sebesar Rp 5,5 triliun.
Sementara, laba usaha perseroan naik sebesar Rp 7,0 triliun atau 23,5 persen dari Rp 29,5 triliun menjadi Rp 36,5 triliun. Peningkatan rugi selisih kurs sebesar Rp 42,2 triliun tersebut diatas disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US$ sebesar 20,7 persen dan 3,6 persen terhadap Yen.
Hal tersebut menyebabkan nilai utang PLN dan utang sewa pembiayaan atas penerapan ISAK 8 terhadap transaksi dengan Independent Power Producer (IPP) yang didominasi oleh pinjaman valas meningkat secara tajam.
EBITDA perseroan meningkat 16,9 persen dari Rp 52,1 triliun pada 2012 menjadi Rp 60,9 triliun pada 2013. Dari laporan posisi keuangan, tercatat jumlah aset tidak lancar mengalami peningkatan 8,3 persen menjadi Rp 511,0 triliun pada 2013 dari Rp 472,1 triliun pada 31 Desember 2012.
Peningkatan aset ini karena investasi pada perseroan atas proyek kelistrikan berupa pembangkit dan transmisi. Adapun aset lancar naik 9,7 persen menjadi Rp 84,8 triliun pada 2013 dari Rp 77,3 triliun pada 2012. Sehingga total jumlah aset perseroan pada akhir 2013 sebesar Rp 595,9 triliun atau naik 8,5 persen dari Rp 549,4 triliun pada 31 Desember 2012.
Dalam laporan keuangan tersebut, terlihat bahwa pertumbuhan pendapatan usaha PLN pada 2013 lebih tinggi dibanding kenaikan biaya. Pendapatan usaha perseroan mengalami peningkatan sebesar 10,6 persen menjadi Rp 257,4 triliun dibandingkan Rp 232,7 triliun pada 2012.
Sementara, beban usaha naik 8,8 persen, yakni sebesar Rp 220,9 triliun dibdandingkan Rp 203,1 triliun pada 2012. Kenaikan biaya operasi tersebut menunjukkan bahwa perseroan telah melakukan kontrol terhadap biaya operasi.
Biaya administrasi dan umum yang merupakan controllable cost bagi perseroan hanya naik 5,7 persen dari Rp 5,2 triliun pada 2012 menjadi Rp 5,5 triliun pada 2013. Selebihnya, dikontribusi oleh peningkatan konsumsi dan harga bahan bakar dan pelumas yang berada di luar kontrol perseroan.
Meningkatnya pendapatan usaha 2013 ini berasal dari perpaduan antara kenaikan volume penjualan tenaga listrik dan kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) yang diberlakukan bertahap setiap triwulan mulai pemakaian Januari 2013. (et/roc)
Share
Berita Terkait
Alibaba Cloud Revamps Global Partnership Ecosystem to Fuel AI-driven Growth
New AI-focused initiatives with an enhanced incentive program, an AI pa
ST Telemedia Global Data Centres Expands Service Offerings, Partners with Zenlayer to Deliver High Speed Connectivity Across Data Centre Portfolio
SINGAPORE - 3 December 2024 - ST Telemedia Global Data Centres (STT
LOVE DIVING: DOT launches Philippine Dive Experience in Anilao, Batangas
ANILAO, BATANGAS, PHILIPPINES - 2 December 2024 - The Philippi
HRH Princess Sirivannavari Nariratana Rajakanya Inaugurates the Federation of Thai Fashion Designers
BANGKOK, THAILAND - 2 December 2024 - Her Royal Highness Princess Sirivannavari Nariratana Rajakanya graciously inaugurated the Federation of Thai Fashion
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified