• Home
  • Riau Raya
  • APBD-P 2017 Kuansing Sah, Eks Honorer Kuansing bersedih
Kamis, 09 November 2017 10:53:00

APBD-P 2017 Kuansing Sah, Eks Honorer Kuansing bersedih

KUANSING, - Untuk Pengesahan APBD-P Kuansing tahun 2017 telah terlaksana Rabu (9/11/2017) sekitar pukul 15.30 wib. Pengesahan APBD-P Kuansing 2017 ini meninggalkan rasa sedih bagi ribuan Honorer Kuansing yang dirumahkan sejak bulan Januari 2017 silam. 
 
Kesedihan ini bermula dari adanya 357 orang honorer yang bakalan mendapatkan SK pada tahun 2017 ini ujar Ketua Forum Honor SKPD Kuansing  Efrioki Naldi, S.Sos M.Si kepada awak media riauone.com di Teluk Kuantan.
 
" Kita sangat menyesalkan kebijakan ini, jelas jelas seluruh honorer dirumahkan sejak bulan Januari 2017 silam, kenapa muncul jumlah 357 orang honorer, dan ini  lagi yang mau di keluarkan SK nya sebut Efrioki, apakah ini tidak illlegal tegas OKI.
 
Saya selaku ketua Forum Honorer SKPD Kuansing menyerukan kepada Pemerintah Daerah Kuansing kata OKI agar rasa keadilan tolong di tegakkan, jangan berdalih adanya kebutuhan mendesak, lalu seenaknya saja mempekerjakan honorer yang telah dirumahkan dengan tidak memberikan gaji, lalu ini dijadikan dasar untuk mengeluarkan SK nya sebut OKI. " Kita sangat mengecam kebijakan ini, karena ribuan honorer juga sebenarnya menunggu proses perekrutan selanjutnya sebut OKI.
 
Kemudian sore hari setelah pengesahan APBD-P 2017 Kuansing Di sahkan, rombongan Ketua Forum Honor Kuansing lansung menjumpai Ketua Komisi A Musliadi, S.Ag di luar Gedung DPRD Kuansing, mereka mempertanyakan kok ada angka 357 orang yang mau di SK kan sebut OKI.
 
Dalam kesempatan itu Musliadi menjelaskan angka 357 orang berasal dari satpol PP, petugas kebersihan, tenaga teknis Di PUPR, dan tenaga administrasi lainya. Ini yang telah bekerja tanpa gaji sejak bulan Januari 2017 lalu sebut Musliadi, selanjutnya Musliadi mengatakan informasi yang saya peroleh dari pemerintah daerah sisa honorer ribuan orang akan di angkat pada tahun 2018 sebutnya, itupun masih rencana beber cak mus panggilan akrab Musliadi.
 
Namun Efrioki juga mempertanyakan bahwa legalitas honorer 357 orang bagaimana tanya Efrioki lagi, selanjutnya jika revisi UU ASN nanti betul betul disahkan tentu  kita yang tidak mendapatkan SK tahun 2017 ini tidak akan terakomodir dalam kuota pengangkatan PNS nantinya jelas OKI, itu sangat merugikan kita, saya sendiri sebut OKI hampir 10 tahun mengabdi jadi honorer akan terbuang sia sia,jika SK saya terputus tahun 2017 ini sebut OKI.
 
Inilah yang saya pertimbangkan jawab Musliadi, jika revisi UU ASN  sah tentu kalian akan ikut merugi katanya.
 
Selanjutnya Musliadi mengatakan,  kronologis pengesahan APBD P 2017 Kuansing tadi siang, ceritanya begini " pertama saudara Rosi Atali anggota DPRD dari Partai Hanura membacakan Pandangan Akhir DPRD terkait  APBD-P Kuansing ini, selanjutnya kata Musliadi Saudara Pimpinan meminta persetujuan kepada segenap anggota DPRD yang hadir terkait APBD Perubahan Tahun 2017. 
 
Dengan kompak anggota Dewan terhormat menjawab setuju dan akhirnya Ketua DPRD mengetok palu disetujuinya APBD- P Tahun Anggaran 2017. Setelah Pimpinan DPRD melakukan ketuk palu sebagai pertanda sahnya Perda APBD-P Kuansing 2017
 
Namun usai ketuk palu Ketua DPRD selesai, sebelum Bupati Kuansing menyampaikan pidatonya  kata Cak Mus, dia melakukan interupsi kepada Pimpinan.
 
" Interupsi Pimpinan, begitulah kira kira saya sampaikan tadi siang " kita sudah sama-sama mendengar DPRD sudah setujui APBD Perubahan 2017 dengan beberapa poin catatan, Karena isu hari ini terkait masalah honorer, sebenarnya kita tidak meminta data ini kepada masyarakat.
 
Tapi guru maupun tenaga kesehatan datang menyampaikan bukti fisik kalau mereka masih bekerja. Disampaikan Musliadi, dalam pembahasan kemarin kita sangat menyayangkan dua instansi tidak memiliki data akurat tentang tenaga honorer baik Dinas pendidikan pemuda dan olahraga maupun Dinas Kesehatan. Oleh karena itu karena masih banyak anak negeri kita,"pernyataan Musliadi langsung terhenti. Karena Interupsi datang dari anggota DPRD Kuansing Andi Nurbai, " sebaiknya dilanjutkan dulu paripurna, diselesaikan dulu nanti baru keluhan disampaikan. Musliadi kemudian menjawab, saya hanya ingin menyerahkan bukti jelas cak Mus.
 
Namun sidang tetap dilanjutkan dengan mendengarkan pidato Bupati Kuansing, selanjutnya saya tidak mendapat kesempatan lagi untuk bicara jelas Musliadi.
 
Pada pertemuan bersama ketua forum honorer tersebut kata OKI Ketua Komisi A Musliadi minta maaf yang sebesar besarnya, kepada masyarakat karena "  saya belum berhasil memperjuangkan seluruh Honorer yang dirumahkan untuk bisa di rekrut kembali, saya tidak akan berhenti membela rakyat tegas Musliadi sungguh pun saya berada dalam tekanan katanya.(ijk)
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified