• Home
  • Riau Raya
  • Karhutla di Provinsi Riau, Luas Lahan yang Terbakar 248 Hektar
Rabu, 24 Februari 2021 09:48:00

Karhutla di Provinsi Riau, Luas Lahan yang Terbakar 248 Hektar

RIAU, PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dalam beberapa hari ini melanda Riau. Data dari kepolisian  dari Januari 2021 hingga saat ini, luas hutan dan lahan terbakar di Riau mencapai 248,95 hektare. Kebakaran Itu tersebar di delapan kabupaten dan kota

"Karhutla terjadi di delapan daerah di Riau dengan luas lahan terbakar bervariasi. Ada yang 4  hektare, ada juga 82 hektare yang terbakar. Total semuanya mencapai 248,95 hektar  sejak awal Januari 2021," ujar Kepala BPBD Riau Edwar Sanger Selasa (23/2/2021).

Berdasarkan hasil pendataan, lahan terbakar paling luas di Kabupaten Bengkalis, mencapai 82 hektare. Selanjutnya disusul Siak 45 hektar, Kota Dumai 40 hektar, dan Indragiri Hilir juga 40 hektar.

"Lalu di Kabupaten Pelalawan 26 hektar,  Kepulauan Meranti 4 hektar, Indragiri Hulu 5 hektar dan Rokan Hilir 5 hektar," kata Edwar.

Sebagai upaya pemadaman itu, tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni dibantu RPK dari perusahaan di sekitar lokasi kebakaran seperti PT Sumatera Riang Lestari.

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, beberapa pointers arahan Presiden Joko Widodo yang harus segera dilaksanakan untuk mengantisipasi dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan.

"Bapak Presiden telah memberikan pengarahan dan penekanan kepada kita semua untuk memprioritaskan upaya pencegahan dan tidak terlambat dalam menangani titik api," kata Agung.

Jendral bintang dua menjelaskan, presiden meminta manajemen pelaporan titik api agar terkordinasi semua pihak. Caranya dengan mengupdate kondisi harian dengan memanfaatkan tehnologi.

Untuk pengantisipasi Karhutla, harus melibatkan para Bhabinkamtibmas, Babinsa dan masyarakat peduli api.  Karena penyebab utama Karhutla adalah faktor manusia dengan motif ekonomi.

"Penataan ekosistem gambut agar tetap dilakukan dengan menjaga tinggi permukaan air gambut.. Arahan presiden jangan membiarkan api membesar, jangan terlambat memadamkan, agar direspon dengan cepat," jelasnya.

Dia mengemukakan, bahwa operasi pemadaman dari udara yakni dengan penggunaan water boombing (bom air) dilakukan apabila api sudah besar dan tidak terkendali, karena mengoperasionalkan water boombing memerlukan biaya besar.

"Penegakan hukum pelaku karhutla dilakukan tanpa kompromi. Kita akan langsung tancap gas dengan berkoordinasi dan bersinergi dengan semua pihak dan lebih memaksimalkan lagi penggunaan aplikasi Dashboard Lancang Kuning," tukasnya. (MCR/ASN)

Share
Berita Terkait
  • 3 tahun lalu

    Pihak BPBD Riau Ajukan Tiga Helikopter Untuk Penanganan Karhutla Tahap Awal

    RIAU, PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, pada tahap awal mengajukan untuk peminjaman tiga unit helikopter untuk pencegahan dan pengendalian Kebakaran h

  • 3 tahun lalu

    Status Siaga Karhutla di Riau Ditetapkan 15 Februari Hingga 31 Oktober 2021

    PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar secara resmi telah menetapkan status siaga Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla tahun 2021. Penetapan status ini dilaksanakan di Gedung Dae

  • 3 tahun lalu

    Wow, Karhutla Membara di Mempura Siak

    RIAUONE.COM,SIAK- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Mempura Kabupaten Siak, Riau, membara. Sih jago telah melalap seluas 2 hektare lahan gambut di yang berada wi

  • 5 tahun lalu

    Karhutla Riau, Posko PKS rawat 204 pasien

    RIAU, - Posko pengungsian kesehatan Dewan Pengurusan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Riau, terus dibanjiri pasien dan hingga kini tercatat 204 pasien yang

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified