Sabtu, 15 Januari 2022 21:54:00
Warga Dusun Air Mabuk Senang, Perahu Penyeberangan Segera Selesai
RIAU, PEKANBARU - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabinet Sinergitas Universitas Lancang Kuning Pekanbaru menginisiasi pembangunan perahu/pompong penyeberangan di Kabupaten Kepulauan Meranti, tepatnya di dusun Air Mabuk, Desa Mengikikip, Kecamatan Tebing Tinggi.
Perahu penyeberangan ini, akan menjadi semangat baru masyarakat desa, terutama bagi guru-guru, dan murid sekolah, karena jika telah difungsikan penggunaan tidak dikenakan biaya alias gratis.
Menurut Presiden Mahasiswa Unilak, Jimmy Saputra Nasution menyebutkan, awal mula ide pembangunan kapal penyeberangan bagi warga Dusun Air Mabuk bermula, saat beberapa mahasiswa Unilak yang juga pengurus BEM melakukan bakti sosial di desa itu. Kemudian, saat di sana mereka melihat persoalan dan menerima aspirasi dari warga terkait dengan kesulitan untuk menyeberang karena perahu yang saat ini beroperasi sudah lama.
"Kemudian hal ini kami koordinasi dengan Pemda dan Pak Gubernur, kemudian bertemu Pak Gub dan mengarahkan untuk pembangunan perahu, melalui koordinasi dengan Baznas Riau. Kemudian, kita lengkapi berkas dokumen yang dibutuhkan, akhirnya terwujud," ucap Jimmy, Jumat (14/1/2022).
Dikatakan Jimmy, pemakaian perahu tersebut, pada bulan Februari 2022 akan diresmikan penggunaannya. Dijadwalkan akan dihadiri gubernur, bupati dan tokoh masyarakat.
Jimmy berharap, hal ini bisa memberikan semangat baru bagi peserta didik atau anak anak sekolah, dan ini kita usahakan gratis. Sebelumnya perahu penyebrangan yang pernah ada dikutip biaya.
"Harapan saya tentunya untuk memberi semangat baru untuk para peserta didik atau anak-anak sekolah di sana, lebih cepat dapat menyeberang sungai. Kami usahakan memang gratis untuk siswa dan guru guru, bagaimana sebelumnya mereka bayar, dan saat digunakan mereka tidak dipungut biaya apapun. Ini untuk memberi semangat baru dalam dunia pendidikan dan bisa juga mungkin sedikit banyak setelah itu bisa memberikan dampak positif untuk alat transportasi masyarakat," ujar Jimmy.
Perahu penyeberangan yang akan digunakan di Dusun Air Mabuk sepanjang 8 meter dengan lebar 1,5 meter, bermesin 15PK,dan beratap. Nantinya saat digunakan bisa dinaiki 12 orang. Proses pengerjaan pembuatan perahu ini, menghabiskan waktu selama dua bulan. (mcr/*).