riauonecom, Selatpanjang, Meranti, roc- Terkait akan dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah Pusat, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kepulauan Meranti, Asmawi, Senin (10/11) meminta agar seluruh pihak dapat mengantisipasi terjadinya penimbunan BBM di Kepulauan Meranti. 

 

Asmawi mengatakan bahwa Antivasi dilakukan dengan tujuan agar nantinya tidak terjadi kelangkaan BBM di Kepulauan Meranti, dan yang paling penting masyarakat tidak akan dirugikan.

 

"Harga BBM yang didapatkan masyarakat saat ini diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 6500, yakni dari Rp 8000 sampai lebih mahal perliternya," Kata Asmawi.

 

Asmawi juga menilai masyarakat sudah sangat disusahkan dengan tingginya harga BBM bersubsidi di wilayah Kepulauan Meranti saat ini, jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Riau.

 

"Jangan sampai kesusahan itu makin ditambah lagi dengan susahnya mendapatkan BBM nantinya. Oleh karena itu kita mengharapkan pihak terkait dapat bekerjasama nantinya. Dengan demikian penimbunan BBM bersubsidi bisa dicegah," jelas Asmawi.

 

Terkait hal itu,Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisperindagkopUKM), Syamsuar Ramli SE juga  menegaskan bahwa pengawasan dan pemantauan terus dilakukannya bersama tim yang terdiri dari Kepolisian, LSM, Wartawan, Tokoh masyarakat dan lainnya. Artinya pengawasan dan pemantauan tidak hanya dilakukan saat kondisi darurat saja.

 

"Kita akan terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan BBM termasuk dugaan penimbunan. Hal itu telah kita lakukan dan akan terus kita lakukan secara rutin," jelas Syamsuar selaku KadisperindagkopUKM Kepulauan Meranti itu. (mas)