Jumat, 03 Februari 2017 19:09:00

Unik dan Meriahnya Cian Cui Ala Meranti Hingga Mampu Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Tempatan

Istri Gubernur Riau Hj Sisilita Arsyadjuliandi Rachman didampingi Kadisparekreaf Fahmizal, Bupati Meranti H Irwan dan sejumlah pejabat, saat meresmikan festival Cian Cui alias Perang Air di Selatpanjang, Selasa sore
CIAN CUI atau Festival Perang air atau lebih dikenal dengan sebutan Cian Cui menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau disaat perayaan Imlek.
 
Bahkan tahun lalu 2016 lalu, Dinas Pariwisata Provinsi Riau mencatat sebanyak 20 ribu wisatawan berkunjung ke Selatpanjang saat iven Cian Cui itu dimulai.
 
Festival perang air atau Cian Cui merupakan aktivitas ribuan warga yang hanya ada saat perayaan Imlek. Tradisi ini hanya ada di dua negara, yakni Thailand dan Indonesia (Selatpanjang). Untuk tahun ini, perang air dimulai tanggal 28 Januari 2017 hingga tanggal 2 Februari 2017 dengan rute mengelilingi 4 ruas jalan di Selatpanjang yakni Jalan Diponegoro, Kartini, Imam Bonjol, dan Ahmad Yani.
 
Dalam hal ini, Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman melalui Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Riau, Fahmizal Usman pun menyampaikan dukungannya sejak jauh-jauh hari dengan memasukkan iven Cian Cui dalam Calendar of Event Riau 2017.
 
Menurutnya, perang air yang dilaksanakan selama enam hari berturut-turut oleh warga untuk bermain air sambil berkeliling kota menggunakan becak motor ini merupakan iven wisata yang menarik.
 
"Iven Perang air menjadi salah satu iven wisata kita yang ada di Selatpanjang. Tentunya Pemerintah Provinsi Riau mendukung penuh iven tahunan ini dapat terlaksana dengan tertib dan mengesankan bagi wisatawan di Thailand hanya satu hari, kalau kita di Selatpanjang sampai enam hari iven ini terlaksana," kata Fahmizal.
 
Bahkan dia akan mendorong event ini menjadi kalender wisata nasional.
 
"Nanti kedepannya event ini akan kita dorong jadi kalender wisata nasional, karena sama sama kita melihat, event ini dapat menghadirkan wisatawan domestik dan luar negeri yang dapat memberikan manfaat yang baik dan positif," katanya lagi.
 
Dia juga memperkirakan perputaran uang di Kota Sagu ini bisa mencapai Rp90 miliar. "Ini sudah menyumbang devisa. Bisa mencapai Rp90 miliar lho," tuturnya.
 
Selama Festival Perang Air dimulai pada hari pertama hingga saat ini, setidaknya sudah ada 250 becak dan 30 unit sepeda motor yang terlibat Perang Air. Yang mana, setiap becak paling sedikit membawa empat orang penumpang. Sedangkan, pengendara sepeda motor selalu berboncengan atau dua orang.
 
Istri Gubenur Riau, Sisilita Arsyadjuliandi Rahman yang berkesempatan hadir tampak bahagia. Selesai berkeliling satu putaran dalam pawai Cian Cui, istri Gubernur Riau ini ketagihan.
 
Tak sungkan-sungkan, ia pun mengaku minta berputar dengan rombongan pawai sekali lagi. Padahal ia sendiri dalam keadaan basah kuyup. Sontak saja, masyarakat yang mendengar penuturunnya itu semakin bersorak-sorak kegirangan. "Saya sangat senang. Teringat masa kecil dulu," kata Sisilita.
 
Sisilia juga akan berjanji akan kembali lagi untuk perang-perangan air tahun depan. "Saya sangat gembira dan terkesan sekali, acaranya sangat menarik, tahun depan saya akan bawa bapak (Gubernur Riau), untuk datang lagi kesini," ujar Ny. Sisilita Juliandi Rachman.
 
Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi yang juga ikut merasakan keseruan perang air menyampaikan bahwa perang air ini merupakan kebiasaan warga Tionghoa disaat perayaan Imlek di Kota Selatpanjang.
 
"Ini merupakan kebiasaan warga Tionghoa disaat perayaan Imlek di Kota Selatpanjang, jadi tidak ada kaitannya dengan ritual agama dan kepercayaan," kata Bupati.
 
Irwan juga meminta kepada seluruh masyarakat yang ikut merayakan imlek dan festival Cian Cui, untuk menjaga ketertiban dan keamanan. "Ini merupakan pesta rakyat mari bersama kita jaga ketertiban dan keamanan, semoga kegiatan ini berjalan aman dan lancar," katanya seraya mengapresiasi kerja keras panitia yang telah mempersiapkan acara sedemikian rupa khususnya kepada Dinas Pariwisata Meranti dan Provinsi Riau.
 
Plt Kadisparpora Meranti, Drs H Ismail Arsyad mengatakan bahwa ini merupakan tahun ke 3 Meranti mengemas acara ini, dimana setiap instansi atau Dinas-dinas juga ikut berpartisipasi dengan mengirimkan satu buah becak beserta personilnya. Dikatakan juga ada sekitar 120 becak yang sudah tersedia untuk memeriahkan acara perang air ini.
 
“Sebagai hari pembuka, seluruh lapisan masyarakat mengikuti acara perang air ini, ada yang menggunakan becak, sepeda motor dan juga sepeda dengan berpakaian seragam mereka masing-masing,tidak hanya orang tionghoa saja, orang melayu, jawa dan lainnya juga ikut meramaikannya.” ujar Ismail Arsyad.
 
Dalam pembukaan festival perang air, terlihat hadir Istri Gubenur Riau, Sisilita Arsyadjuliandi, Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman beserta rombongan, bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, wakil bupati Kepulauan Meranti Drs H Said Hasyim, Dir Intelkam Polda Riau Kombes Trijan Faisal, Ketua DPRD Kepulauan Meranti, H Fauzi Hasan,Polres Kepulauan Meranti, AKBP Barliansyah SIk, Danramil 02 Tebingtinggi, Mayor Bismi Tambunan,ketua festival perang air, Raden Uyung Permadi Salis, dan seluruh pejabat instansi. ***
 
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified