• Home
  • Kilas Global
  • Efek Info Bekalan Air Hanya Bertahan Beberapa Bulan, Panic Buying Landa Malaysia, Warga Saling Berebut Air Mineral
Minggu, 21 Mei 2023 14:47:00

Efek Info Bekalan Air Hanya Bertahan Beberapa Bulan, Panic Buying Landa Malaysia, Warga Saling Berebut Air Mineral

Efek Info Bekalan Air Hanya Bertahan Beberapa Bulan, Panic Buying Landa Malaysia, Warga Saling Berebut Air Mineral

LUARNEGERI, - Sejak beberapa hari terakhir, warga Malaysia berbondong-bondong memenuhi supermarket untuk berebut persediaan air minum kemasan atau air mineral.

Panic buying air kemasan ini terutama melanda Penang. Bahkan saat ini, rak-rak yang biasanya dipenuhi botol-botol air mineral sudah ludes isinya karena diburu warga.

Dikutip dari The Star, penduduk Malaysia ramai-ramai menyerbu supermarket dan memborong isi rak botol air minum. Di media sosial juga memperlihatkan kekacauan dengan saling dorong karena orang saling berebut air botol.

Situasi panic buying terjadi setelah adanya kekhawatiran kelangkaan air minum imbas aliran Sungai Muda yang tiba-tiba menyusut drastis di beberapa titik.

Sebagai informasi saja, Sungai Muda adalah sungai terpanjang yang terletak di sebelah utara Malaysia. Jutaan orang bergantung pada sungai ini, karena menjadi pemasok air baku bagi banyak perusahaan penyedia air bersih.

Sungai ini memiliki panjang 178 km dan melalui daerah-daerah Baling, Sik, Kulim, dan Kuala Muda, Kedah dan Seberang Perai Utara, Penang sebelum mencapai Selat Malaka.

Imbas menyusutnya debit air kedah, air keran dari PDAM di rumah-rumah penduduk berhenti mengalir. Efek lainnya, banyak pemilik usaha, terutama rumah makan, memutuskan tutup karena ketiadaan suplai air.

Dengan menyusutnya pasokan air dari Sungai Muda, berdampak pada menurunnya ketinggian permukaan di banyak waduk yang menyuplai air baku.

Misalnya saja Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen, dan bahkan Bendungan Mengkuang yang lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90 persen, anjlok menjadi 88,2 persen.

Dalam penyelidikan sementara, salah satu penyebab menyusutnya debit air adalah terbukanya pintu air otomatis yang digerakkan sensor. Yang mana, sensor yang terpasang disebut-sebut mengalami kerusakan.

Penang Chief Minister Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang untuk menghemat air dan menunjukkan bahwa dalam kasus Bendungan Ayer Itam, hanya ada cukup air bagi penduduk setempat untuk bertahan 120 hari lagi.

Sementara itu, Presiden Penang Water Watch, Chan Ngai Weng mengatakan fenomena berkurangnya debit air ini adalah peringatan untuk warga Penang, meski kerusakan pada sensor pintu air menjadi pemicunya.

"Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air," katanya.

Tentang sensor yang salah yang menyebabkan gerbang bendungan di Sungai Muda terbuka, Chan mengatakan seharusnya ada peringatan otomatis ketika gerbang bendungan terbuka sendiri karena kesalahan teknis tersebut.

"Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa apakah sensornya rusak atau apakah ada virus dalam program tersebut," beber Weng,

"Kalau pun rusak sensornya, seharusnya juga ada peringatan yang dikirim ke setiap otoritas pengelola air di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu," katanya lagi.

Chan mengatakan banyak orang memprotes agar permasalahan kelangkaan air dalam jangka panjang seharusnya cepat diselesaikan pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation.

Salah satu solusinya, adalah meminta tambahan suplai air dari sungai yang ada di negara bagian tetangganya, Perak. Namun, kedua negara bagian itu belum menemukan kata sepakat.

"Tidak benar Penang tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang Penang telah berbicara dengan rekan-rekan mereka di Kedah secara damai," katanya.

Untuk skema pengiriman air baku dari Sungai Perak, dia mendesak Pemerintah Federal untuk membantu menemukan jalan tengah untuk Perak dan Penang. sc:kompas

Share
Berita Terkait
  • tahun lalu

    Satgas TNI AL Gagalkan Penyelundupan Ratusan Botol Miras Asal Malaysia

    NASIONAL, -  Satgas TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang tergabung dalam Operasi Gabungan Karang Baruna-23 berhasil menggagalkan penyelundupan ratusan barang ilegal jenis minuma

  • 2 tahun lalu

    Sejak Pelabuhan Internasional Dumai Dibuka, 130 Turis Malaysia Melancong ke Riau

    RIAU, DUMAI - Sejak dibukanya kembali pelabuhan Internasional Dumai, pada Kamis (5/5/2022) lalu, sebanyak 130 turis dari Melaka, Malaysia, melancong ke Riau. 

    Dari Pe

  • 3 tahun lalu

    Bencana Banjir Malaysia Telan 27 Korban Jiwa dan Ribuan Mengungsi

    LUARNEGERI, KUALA LUMPUR - Banjir besar yang melanda sejumlah negara bagian di Semenanjung Malaysia sejak hujan Jumat lalu hingga Rabu pagi (22/12) telah menelan korban 27 nyawa

  • 3 tahun lalu

    Tak terbendung, Banjir Besar Terjang Malaysia 51 Ribu Warga Mengungsi

    LUARNEGERI, - Malaysia dilanda banjir dahsyat. Tak tanggung-tanggung, akibat banjir ini, puluhan ribu warga mengungsi.

    Per Senin (20/12/2021), Pemerintah Malaysia menyatak

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified