• Home
  • Kilas Global
  • Perang di Palestina Gaza, Yahudi Israel Bombardir Rumah Sakit Indonesia, Jumlah Korban Bertambah
Rabu, 22 November 2023 06:44:00

Perang di Palestina Gaza, Yahudi Israel Bombardir Rumah Sakit Indonesia, Jumlah Korban Bertambah


DUNIA, GAZA, - Jalur Gaza dan Tepi Barat terus menghadapi bencana kemanusiaan yang makin besar setelah Israel telah menggempur wilayah kantong Palestina itu selama 46 hari berturut-turut sejak 7 Oktober. Korban tewas pun terus berjatuhan dan belum ada tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat.

Berikut perkembangan terkini terkait situasi panas di Timur Tengah tersebut, seperti dikutip oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Selasa (21/11/2023).

Jumlah Korban Terkini
Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), seperti dikutip Al Jazeera, mencatat setidaknya ada 13.300 korban tewas, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita. Angka ini naik 300 jiwa dari hari sebelumnya.

Korban luka-luka 30.000 orang, dengan sekitar 75% diantaranya adalah anak-anak dan perempuan. Setidaknya 6.000 warga dilaporkan hilang di Gaza.

Sementara di Tepi Barat, tercatat 217 orang tewas, termasuk 50. Lebih dari 2.750 luka-luka.

Di Israel, pada 10 November, para pejabat merevisi jumlah korban tewas dari 1.405 menjadi sekitar 1.200 orang. Sementara luka-luka sebesar 5.600 orang.

Setidaknya total 50 jurnalis telah terbunuh sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober. Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), sebanyak 43 jurnalis Palestina, empat jurnalis Israel dan tiga jurnalis Lebanon telah terbunuh.

Rumah Sakit Indonesia Kolaps
Direktur jenderal kementerian kesehatan telah memberikan informasi terkini mengenai situasi di rumah sakit yang terkepung di Gaza utara, salah satunya di Rumah Sakit (RS) Indonesia.

"Tidak ada perawatan yang tersedia untuk sekitar 550 orang di Rumah Sakit Indonesia. Pengepungan tersebut mengakibatkan kematian beberapa orang yang dibawa ke fasilitas tersebut dan terluka," katanya.

"Mereka yang terluka namun tidak terbunuh dalam serangan Israel akhirnya kehabisan darah dan meninggal, karena mereka tidak dapat mencapai fasilitas tersebut." sc:*
Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified