DUMAI(riauone)-Ada 116 perusahaan yang saat ini terpantau dan tedaftar, namun dari jumlah itu tidak dapat membendung dang mengurangi pengangguran di Kota Dumai, angka pengangguran di Kota Dumai masih berkisar 6 ribuan orng. Angka itu berfluktuasi sesuai dengan banyaknya mahasiswa yang diwisuda oleh perguruan tinggi.

Angka pencari kerja (Pencaker) baru nampak jika yang bersangkutan mengurus kartu Pencaker di Disnaker Dumai.

Jumlam pemohon kartu Pencaker pada waktu penrusahaan membuka lowongan, dan penerimaan PNS dilingkungan Pemko Dumai jumlah Pencaker dapat naik 100 persen lebih, hal itu menunjukkan besarnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan. Hal itu memang menunjukkan jumlah Pencaker ataupun pengangguran di Kota Dumai masih sangat tinggi.

Wakil walikota (Wawako) Dumai Agus Widayat Jumat (1/3) menegaskan, bahwa keinginan masyarakat untuk mencari kerja sering kali  menyebabkan kantor Disnaker Kota Dumai dipenuhi warga yang akan mengurus kartu kuning, semua orang berkeinginan untuk menjadi lebih baik, dan mendapatkan perkjaan. 

” Kota Dumai saat ini masih ada pengangguran, angka pengangguran tidak dapat dihilangkan hanya dengan sekali penerimaan lowongan kerja, itu baru yang benar-benar terdata belum lagi yang tidak terdata di Disnaker,” katanya.

Menurut Wawako banyaknya perusahaan di Kota Dumai ternyata tidak dapat membantu mengurangi dan membendung pengangguran, hal itu karena terbentur pada skil atau kemampuan yang dimiliki oleh pengangguran itu sendiri. 

Namun begitu sebenarnya imbas daripada banyaknya perusahaan di Kota Dumai ini tetap masih memberikan dampak yang positif, yakni multiplayer effectnya kepada Dumai sangat besar.

Menurutnya disatu sisi memang Dumai rugi karena tidak banyak warganya yang dapat bekerja diperusahaan tersebut, namun disisi lain Dumai ternyata diuntungkan juga, lebih-lebih lagi jika berbicara masalah investasi dari swasta di Kota Dumai sangat besar.(mnn)