Rabu, 17 Desember 2014 09:25:00

Potensi Wisata Religi Siak Perlu Dikembangkan

Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah Siak. (net)
riauonecom, Siak, - Pelaksanaan tradisi Ghatib Beghanyut di Siak Sri Indrapura selain untuk menghindarkan Negeri Istana dari musibah dan bala bencana, juga diharapkan dapat menjadikan Kabupaten Siak sebagai destinasi wisata religius di Provinsi Riau. 
 
" Ghatib Beghanyut lebih tepat kita kembangkan sebagai event wisata religi yang bernuansa Islami," kata Wakil Bupati Siak Drs. H. Alfedri, MSi dihadapan ratusan alim ulama dan tokoh adat dan masyarakat saat melepas rombongan peserta Ghatib Beghanyut di Pelabuhan Internasional LLASDP Siak Sri Indrapura, Senin malam (15/12/2014).
 
Dikatakan Alfedri, Pemkab Siak melalui Siak Tourism Board berupaya untuk mempromosikan potensi wisata religi di Kabupaten Siak hingga ke jazirah arab. 
 
" Wisatawan dari Timur Tengah itu biasanya tidak ke Bali, tapi mencari objek wisata lain yang bernuansa religius seperti Malaysia atau ke Lombok-NTB," katanya. 
 
Karenanya Ia berharap ke depan segmen wisata religi ini patut dikembangkan sebagai sektor unggulan dunia pariwisata di Negeri Istana. 
 
" Perlu kita upayakan bagaimana mengundang wisatawan datang dari Arab ke sini. Sehingga pariwisata dan ekonomi kerakyatan di Siak terus berputar," jelas ketua BAZ Kabupaten Siak ini. 
 
Potensi Wisata religi yang berkembang di Kabupaten Siak menurut Alfedri, beberapa waktu terakhir setidaknya telah menarik minat 1.000 orang jamaah dari ulama asal Sumatera Barat untuk berkunjung ke Siak.
 
Untuk menyemarakkan pelaksanaan kegiatan Gatib Beghanyut tahun depan, Pemkab berencana akan melaksanakan Kegiatan Festival Sungai Siak yang diisi dengan atraksi dan lomba sampan hias. 
 
Sementara untuk tahun ini, tradisi melaksanakan zikir dan tahlil berjamaah diatas sampan dengan berhanyut di Sungai Siak ini dirangkai dengan kegiatan ziarah kemakam sultan-sultan Siak.
 
Sejumlah tokoh adat dan ulama turut serta dalam tradisi yang mulai dihidupkan kembali tiga tahun lalu ini. Selain itu, delegasi Lembaga Adat dan Pemda Kabupaten Batu Bara dan Aceh Tamiang, juga ikut serta dalam kegiatan dirangkai dengan acara dialog kebudayaan itu. 
 
" Kabupaten Batu Bara dan Aceh Tamiang di masa lampau pernah memiliki kekerabatan erat dengan Kesultanan Siak," kata Alfedri. (knc/roc))
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified